Dilansirdari Ensiklopedia, tari yang berkembang di pusat kota atau istana disebut tari tari klasik. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. tari daerah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
JawabanThe topic is about Bogor CityPassive Voice Passive Voice adalah kalimat pasif yg Fungsinya untuk menunjukkan Object dikenai aksi oleh Subjek dalam kalimatnya 4. Passive dari Present Tense+ S + Tobe is/am/are + V3Passive dari Present Perfect + S + has/have + been + V3 Passive dari Past Tense + S + Tobe was/were + V3 5. unsur kebahasaan Passive Voice adalah menggunakan pola Be + V3 Pembahasan 1. Apa topik pembicaraan dalam teks?=> The topic is about BogorPenjelasanKarena teks berisi mengenai Bogor2. Bisakah kamu mengidentifikasi jenis kalimat tebal dalam teks?=> Passive Voice PenjelasanPassive dari Present Tense+ S + Tobe is/am/are + V3The city is included in the Jabodetabek metropolitan AreaBogor City is surrounded by several MountsPassive dari Present Perfect + S + has/have + been + V3 Bogor has been known as the Rain City’ of Indonesia Passive dari Past Tense + S + Tobe was/were + V3 The city was Born in June 3rd 1482The city was Born in June 3rd 1482Padjadjaran Kingdom was existed in west Java3. Bisakah kamu mengidentifikasi Social Function dari Passive Voice?=> Passive Voice adalah kalimat pasif yg Fungsinya untuk menunjukkan Object dikenai aksi oleh Subjek dalam kalimatnya PenjelasanTapi kita bisa menghilangkan siapa yg melakukan tindakan By Agent4. Bisakah kamu mengidentifikasi struktur Passive Voice ?=> Passive dari Present Tense+ S + Tobe is/am/are + V3The city + is + included in the Jabodetabek metropolitan AreaBogor City + is + surrounded by several Mounts=> Passive dari Present Perfect + S + has/have + been + V3 Bogor + has + been + known as the Rain City’ of Indonesia => Passive dari Past Tense + S + Tobe was/were + V3 The city + was + Born in June 3rd 1482Padjadjaran Kingdom + was + existed in west Java5. Bisakah kamu mengidentifikasi unsur kebahasaan Passive Voice?=> Be + V3 PenjelasanBe is/am/are + V3 Passive-PresentBe was/were + V3 Passive-PastBe been + V3 Passive-Perfect=== Semoga Membantu ===Link TerkaitPassive Voice JAWABANMapel Bahasa InggrisMateri ReadingLevel SHSKode Soal 5Kode Kategorisasi Kunci Passive Voice

Wargadengan kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan tenaga medis di wilayah Lampulo dan Kuta Alam mengikuti tes swab Covid-19 massal yang dipusatkan di Puskesmas Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (17/6/2020).

PembahasanSistem klasifikasi kota dapat didasarkan atas beberapa faktor, seperti berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, dan luas kota. Kota berdasarkan sejarah pertumbuhannya di Indonesia dibagi menjadi 3 diantaranya Kota yang berasal dari perkebunan , seperti pemasok teh di Bogor, sayuran di Sumedang, tebu di Blitar Kota yang berasal dari administrasi pemerintahan , seperti kota pada zaman Kerajaan Islam dan pada zama kolonial Belanda digunakan sebagai pangakalan atau ibu kota seperti Demak, Banten, Cirebon, Solo, Yogyakarta, Makassar, Gowa, Palembang, Banjarmasin, dan Banda Aceh. Kota yang berasal dari pertambangan , seperti Kota Rejang Lebong Bengkulu, Singkawang Kalbar, dan Martapura Kalsel untuk perhiasan. Karena ditemukannya tambang timah di kota Bangka, Belitung, dan Singkep, tumbuhlah kota-kota Pangkalpinang, Muntok, dan di wilayah pantai timur Sumatera dari Pangkalan Brandan sampai Palembang. Kota yang berkembang dari industri dan perdagangan berasosiasi perkembangan teknologi dan mobilitas yang masif seperti Jakarta, Surabya, Semarang, dan Palembang Berdasarkan penjelasan diatas kota yang dulunya berasal dari administrasi pemerintahan adalah Solo, Yogyakarta, dan Makassar. Jadi, jawaban yang tepat adalah klasifikasi kota dapat didasarkan atas beberapa faktor, seperti berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, dan luas kota. Kota berdasarkan sejarah pertumbuhannya di Indonesia dibagi menjadi 3 diantaranya Kota yang berasal dari perkebunan, seperti pemasok teh di Bogor, sayuran di Sumedang, tebu di Blitar Kota yang berasal dari administrasi pemerintahan, seperti kota pada zaman Kerajaan Islam dan pada zama kolonial Belanda digunakan sebagai pangakalan atau ibu kota seperti Demak, Banten, Cirebon, Solo, Yogyakarta, Makassar, Gowa, Palembang, Banjarmasin, dan Banda Aceh. Kota yang berasal dari pertambangan, seperti Kota Rejang Lebong Bengkulu, Singkawang Kalbar, dan Martapura Kalsel untuk perhiasan. Karena ditemukannya tambang timah di kota Bangka, Belitung, dan Singkep, tumbuhlah kota-kota Pangkalpinang, Muntok, dan di wilayah pantai timur Sumatera dari Pangkalan Brandan sampai Palembang. Kota yang berkembang dari industri dan perdagangan berasosiasi perkembangan teknologi dan mobilitas yang masif seperti Jakarta, Surabya, Semarang, dan Palembang Berdasarkan penjelasan diatas kota yang dulunya berasal dari administrasi pemerintahan adalah Solo, Yogyakarta, dan Makassar. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
Bacajuga: Berlaku 2-20 Juli, Ini Aturan PPKM Darurat di Jawa-Bali. Keputusan Jokowi menerapkan PPKM Darurat yang lebih ketat dan tegas dari sebelumnya ini didasari dengan kondisi pandemi yang berkembang cepat dalam beberapa waktu terakhir dan munculnya varian baru. Kebijakan ini diambil setelah mendapat masukan dari sejumlah pihak seperti para
Skip to content Kota di Indonesia Berdasarkan Sejarah Pertumbuhannya adalah Perkembangan Kota dari Pusat Perdagangan, Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari pusat perdagangan adalah Jakarta, Pontianak, Bagansiapiapi, Samarinda, Palembang, Jambi, dan Banjarmasin. Kota-kota tersebut berada di pinggir sungai atau pantai dengan tujuan mempermudah pemasaran dan tukar menukar barang dagangan. Perkembangan Kota dari Pusat Perkebunan, Usaha perkebunan memerlukan tanah yang luas dan cukup subur dengan curah hujan dan iklim yang sesuai dengan tanamannya. Di samping itu, usaha perkebunan banyak memerlu kan tenaga kerja. Oleh karena itu, daerah perkebunan selalu didatangi tenaga kerja. Para pekerja tersebut akhirnya bertempat tinggal di daerah sekitar perkebunan. Banyaknya penduduk di sekitar perkebunan akhirnya berkembang menjadi desa dan jika perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota. Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari pusat perkebunan, antara lain Pematangsiantar, Bengkulu, Lampung, Bogor, Sabang, dan Bandung. Perkembangan Kota dari Pusat Pertambangan, usaha pertambangan juga banyak memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu, daerah pertambangan juga banyak didatangi tenaga kerja. Para pekerja tersebut akhirnya juga bertempat tinggal di daerah sekitar pertambangan. Banyaknya penduduk di sekitar pertambangan berkembang menjadi desa dan akhirnya jika perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota. Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari pusat pertambangan, antara lain Plaju, Dumai, Langkat, Tarakan, Kutai, Bontang, Ombilin, Sawahlunto, Tanjung Enim, Bukit Asam, Wonokromo, dan Cepu. Perkembangan Kota dari Pusat Administrasi Pemerintahan, Perkembangan kota dari pusat administrasi pemerintahan kemajuannya banyak bergantung pada campur tangan para penguasa atau pemerintah, seperti kota Jakarta dan Yogyakarta. Sejarah perkembangan kota yang termasuk kota perdagangan di indonesia adalah kota jakarta kota surabaya kota makassar Contoh kota yang berawal dari pusat pertambangan adalah Samarinda Tarakan Balik papan pertambangan minyak bumi Bongas – indramayu Pangkal pinang Belitoung pertambangan timah Palembang pertambangan minyak bumi Contoh kota yang berawal dari pusat perkebunan adalah Bandung kebun the, inna, busil Sukabumi kebun teh Jambi kebun karet Bengkulu kebun karet dan kelapa Ambarawa kebun kopi Klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya Megapolis Wilayah yang terdiri dari beberapa metropolis yang berdekatan sehingga menjadi satu wilayah perkotaan yang besar, Contohnya Jabodetabek. Tyranopolis Kota yang kehidupannya penuh kerawanan sosial seperti kemacetan dan kriminalitas yang tinggi Nekropolis Kota yang mengalami kemunduran dan seperti kota mati Eopolis Wilayah yang baru berkembang menjadi kota baru Polis Kota yang masih agraris Metropolis Kota yang perekonomiannya bergeser ke industri Sejarah perkembangan kota di Indonesia Perkembangan kota-kota di Indonesia sekarang cenderung makin luas. Antara tahun 1980 sampai 1985 pertambahan wilayah kota diperkirakan seluas hektare dan di antaranya seluas hektare terjadi di Pulau Jawa. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan kota baik yang berasal dan pusat administrasi pemenintahan ataupun bekas kerajaan, ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan kota adalah Campur tangan para penguasa. Keterlibatan pihak investor swasta. Fasilitas pendukung berupa jalan, jembatan, transportasi, komunikasi, air minum, listrik. Sumber daya yang ada. Berdasarkan sejarah pertumbuhan kota-kota di Indonesia, di samping berkembang berdasarkan pusat administrasi pemerintahan atau pusat kerajaan, juga berkembang berdasarkan perkembangan sektor lain seperti perkebunan, pertambangan, dan perdagangan. Usaha perkebunan memerlukan tanah yang luas, tanah yang subur dengan curah hujan yang cukup, dan iklim yang sesuai dengan tanamannya. Di samping itu, usaha perkebunan banyak memerlukan tenaga kerja. Para pekerja tersebut akhirnya bertempat tinggal di daerah sekitar perkebunan yang akhirnya berkembang menjadi desa bahkan menjadi wilayah kota. Sebagai konsekwensi, dan semakin bariyaknya penduduk maka semakin banyak pula bangunan. Kota-kota di Indonesia yang perkembangannya dan perluasan perkebunan antara lain adalah Pematangsiantar, Jambi, Bengkulu, Lampung, Palembang, Bogor, dan Subang. Usaha pertambangan juga banyak memerlukan tenaga kerja. Oleh sebab itu, daerah pertambangan juga didatangi para tenaga kerja. Para pekerja tersebut akhirnya juga bertempat tinggal di daerah sekitar pertambangan. Banyaknya penduduk di sekitar pertambangan akhirnya menjadikan daerah pertambangan berkembang menjadi desa dan bila perkembangannya pesat, akan mefljadi wilayah kota. Kota-kota di Indonesia yang perkembangarmya berawal dan perluasan daerah pertambangan, antara lain Plaju, Dumai, Langkat, Tarakan, Kutai, Ombilin, Sawahiunto, Tanjung Enim, Bukit Asam, Wonokromo, dan Cepu. Perkembangan kota dan unsur campuran berarti bahwa perkembangan kota tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh satu aspek, tetapi dipengaruhi oleh beberapa aspek baik dan pemerintahan, perekonomian, perdagangan, lokasi strategis, maupun aspek lainnya yang secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan kota. Di Indonesia, perkembangan kota dan unsur campuran misalnya Jakarta, Bandung, Surabaya, Samarinda, Balikpapan, Medan, dan Merauke. Berdasarkan jumlah penduduknya, daerah kota dapat dibedakan menjadi tiga golongan. Kota kecil, yaitu yang berpenduduk antara — jiwa. Kota besar atau kota madya, yaitu yang berpenduduk di antara — satu juta jiwa. Kota metropolitan, yaitu yang berpenduduk lebih dan satu juta jiwa.

Jikahitungan curah hujan rata 3.500 hingga 4.000 milimeter per tahun. Curah hujan itu karena pengaruh wilayah hutan yang lebih luas, salah satunya dengan adanya Kebun Raya Bogor. Kota Bogor sebagai Tempat Penelitian. Selain sebagai kota hujan, Kota Bogor ialah pusat pendidikan & pertanian di Negara ini.

PembahasanPerkembangan kota-kota di Indonesia berdasarkan sejarah perkembangannya dibedakan menjadi empat, yaitu kota yang berawal dari pusat perkebunan, pertambangan, pusat administrasi, dan pusat kerajaan. Kota Bandung, Bogor, dan Subang pada awalnya merupakan wilayah perkebunan yang kemudian berkembang menjadi kota seperti saat ini. Sehingga, jawaban yang tepat untuk soal ini adalah CPerkembangan kota-kota di Indonesia berdasarkan sejarah perkembangannya dibedakan menjadi empat, yaitu kota yang berawal dari pusat perkebunan, pertambangan, pusat administrasi, dan pusat kerajaan. Kota Bandung, Bogor, dan Subang pada awalnya merupakan wilayah perkebunan yang kemudian berkembang menjadi kota seperti saat ini. Sehingga, jawaban yang tepat untuk soal ini adalah C Takketinggalan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, pada zaman kerajaan di provinsi Bengkulu pernah berdiri beberapa kerajaan yang mencatat sejarah daerah tersebut. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain : Sungai Serut, Selebar, Pat Petulai, Balai Buntar, Sungai Lemau, Sekiris, Gedung Agung, dan Marau Riang. Jambi - Provinsi Jambi terletak tepat di tengah Pulau Sumatera. Posisinya diapit empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Jambi termasuk dari tiga provinsi yang memiliki kesamaan nama dengan nama ibu kotanya setelah Bengkulu dan Gorontalo. Biksu Dunia Berkumpul di Candi Terluas se-Asia Tenggara Edisi Perdana Buku Max Havelaar Akan Dipajang di Museum Multatuli Solo hingga Sibolga, Ini 5 Kota Wisata Paling Murah di Indonesia Meski daerahnya terbilang kecil dibanding provinsi lainnya di Sumatera, Jambi berperan penting dalam sejarah perkembangan Sumatera. Sebelum Belanda masuk ke Nusantara, Jambi adalah pintu masuk para saudagar dari sejumlah negara, seperti China, India, Persia, hingga Arab. Maka wajar, banyak terdapat titik-titik wisata sejarah di Provinsi Jambi. Jejak perkembangan Jambi mulai dari masa Kerajaan Jambi kuno, kesultanan, atau setelah masuknya Islam di Sumatera hingga masa penjajahan Belanda masih bisa ditemui hingga saat ini. Lantas, wisata sejarah apa saja yang paling populer di provinsi yang berjuluk Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini? 1. Situs Candi MuarojambiPengunjung bisa berkeliling sepeda yang biasa disewa untuk melihat berbagai situs di komplek Candi Muarojambi. B Santoso/ Candi Muarojambi bisa dibilang adalah situs terluas dan paling bersejarah di Jambi. Letaknya berdekatan dengan aliran Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Sumatera. Dikenal sebagai situs kota kuno di Sumatera, lokasinya mudah dijangkau, karena hanya butuh waktu sekitar 30 menit perjalanan darat dari pusat Kota Jambi. Candi yang disebut-sebut sebagai peninggalan masa Hindu-Buddha ini merupakan yang terluas di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 12 kilometer persegi atau delapan kali luas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Sepanjang perjalanan menuju lokasi candi, pengunjung bisa menikmati indahnya gugusan rumah-rumah panggung tradisional warga khas Melayu Jambi. Jika beruntung, saat musim buah tiba, pengunjung juga bisa menikmati manisnya buah khas Jambi, seperti durian dan duku, langsung dari pohonnya. Musim buah durian atau duku di Jambi biasanya berlangsung antara November hingga Maret setiap tahun. Saat ini, Candi Muarojambi tengah diperjuangkan mendapat pengakuan sebagai world heritage atau warisan dunia dari UNESCO. 2. Masjid Seribu TiangMasjid Al-Falah atau Masjid Seribu Tiang adalah masjid paling bersejarah sekaligus terbesar di Provinsi Jambi. B Santoso/ seribu tiang julukannya, tapi nama resminya adalah Masjid Agung Al-Falah. Sama seperti situs Candi Muarojambi, masjid ini terletak di pinggir Sungai Batanghari. Bedanya, Masjid Seribu Tiang ini berdiri di jantung Kota Jambi. Sebagai tempat ibadah terbesar di Jambi, jejak perkembangan Islam di Jambi tak lepas dari keberadaan masjid ini. Masjid yang berada di Jalan Sultan Thaha Syaifuddin No 60, Kelurahan Legok, ini diresmikan Presiden Soeharto pada 1980. Lokasinya cukup dekat dengan Bandara Sultan Thaha, Jambi, yakni sekitar 20 menit saja. Berdiri di atas lahan 2,7 hektare, masjid ini mampu menampung 10 ribu jemaah. Di sekeliling masjid juga terdapat lokasi bersejarah lain, seperti Pasar Tradisional Angsoduo, menara air peninggalan Belanda, serta Museum Perjuangan Jambi. 3. Kelenteng Hok TekKelenteng Hok Tek merupakan bangunan kelenteng tertua di Jambi. Umurnya mencapai 150 tahun lebih. Foto Dok. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi/B SantosoKelenteng tertua di Jambi ini terletak di Jalan Husni Thamrin, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Di papan nama usia bangunan ibadah ini tertulis 154 tahun yang lalu. Pada sisi lain dari papan tersebut, tertera penjelasan mengenai seorang yang telah memberikan sumbangan ketika berkunjung ke kelenteng pada tahun 2489 Imlek 1838 M. Bangunan Kelenteng Hok Tek menghadap arah timur laut, sebagaimana tecermin dari altar yang ada di dalam bangunan. Seperti kelenteng pada umumnya, bentuk atap ruang depan bangunan berjurai dan pelana hsuan shan. Sedangkan, ruang utama dan samping atapnya berbentuk pelana dengan dinding tembok ngang shan. Kedua bubungannya membentuk simbol naga bermahkota bertanduk dan bertaring. Sementara, pada dinding kiri-kanan atas pintu masuk terdapat mural yang menggambarkan kisah Sam Kok dan seorang seorang ibu yang menyelamatkan bayinya dari serangan perusuh jalanan. Kelenteng Hok Tek telah mengalami renovasi, tercatat pada tahun 1931 dan 1970. Sejak 4 Februari 1984, kelenteng ini sudah tidak difungsikan lagi sebagai tempat ritual, tapi keberadaannya tetap dilestarikan. Pada 1997, kelenteng direnovasi dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. 4. Rumah Batu Olak KemangSebagai situs bersejarah di Jambi, kondisi Rumah Batu Olak Kemang cukup memprihatinkan. Banyak terjadi kerusakan hampir di seluruh bagian bangunan. Foto B Santoso/ Kemang adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Desa ini tak jauh dari Kota Jambi yang hanya terpisah oleh aliran Sungai Batanghari. Desa ini amat populer di Jambi karena terdapat sebuah situs bersejarah, yakni Rumah Batu Olak Kemang. Uniknya, bangunannya mencerminkan perpaduan tiga budaya, yakni China, Eropa, dan Islam di masa kesultanan. Desa Olak Kemang berada di bagian utara Kota Jambi. Desa ini dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari Kota Jambi dengan cara menyeberangi Sungai Batanghari. Di sini tak hanya kental dengan adat Islamnya, tetapi juga berbagai jejak sejarah masuknya Islam di Sumatera dan tonggak berdirinya Kesultanan Jambi. Rumah Batu menjadi satu bangunan cukup mencolok di tengah permukiman penduduk Desa Olak Kemang. Menurut penuturan Syarifah Aulia yang juga pengurus Rumah Batu, rumah yang dijaganya itu merupakan peninggalan seorang penyebar agama Islam di Kota Seberang pada abad ke-18 bernama Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri yang dijuluki Pangeran Wiro Kusumo. Ketika akan membangun rumah tersebut, Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri mendapat banyak saran dari sahabat-sahabatnya kala itu. Termasuk dari Datuk Sintai, seorang pedagang dari negeri China. Lewat tangan Datuk Sintai-lah rumah yang kini jadi cagar budaya kebanggaan Jambi itu berdiri. Paduan bangunan lokal, China, Arab dan bahkan Eropa terkesan kental pada bangunan tua dua lantai itu. Terlihat relief naga di dinding bercat putih. Kemudian di sisi kanan terdapat sebuah batu berukiran singa dan bunga. Lalu di pilar bagian dalam, tampak relief bertuliskan huruf-huruf Arab. Sementara di bagian lantai dua memperlihatkan budaya bangunan lokal Jambi dengan bahan kayu. Gaya Eropa terlihat dari tiang penyangga, bentuk teras, dan tangga seluruhnya terbuat dari batu. “Disebut Rumah Batu karena pada waktu pembangunannya, rumah ini merupakan rumah batu pertama yang dibangun di daerah seberang sini,” ujar Aulia, awal April 2015 lalu. Menurut Aulia, kala masih hidup, Pangeran Wiro Kusumo memiliki kedudukan yang penting pada masanya. Yakni sebagai penengah antara Kesultanan Jambi dengan Belanda. Selain itu, beliau merupakan ayah mertua dari Sultan Jambi, Sultan Thaha Syaifuddin. Pangeran Wiro Kusumo wafat pada tahun 1902 dan dimakamkan di Desa Olak Kemang. Tepatnya di depan mesjid Al–Ikhsaniyah yang juga merupakan mesjid tertua di desa tersebut. Masjid ini juga dibangun oleh Pangeran Wiro Kusumo pada Makam Raja Orang Kayo HitamSitus makam Orang Kayo Hitam di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi yang terketak tepat di bibir sungai Batanghari. B Santoso/ nama raja-raja lain di Jambi, Raja Orang Kayo Hitam bisa dibilang paling populer di Jambi. Cerita sosok Raja Melayu Jambi ini berbaur dengan berbagai mitos yang mengikutinya. Makam Orang Kayo Hitam berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tanjabtim. Dari Kota Jambi memerlukan waktu sekitar dua jam perjalanan darat untuk menuju situs raja paling bersejarah di Jambi ini. Lokasi makam juga berada di tepian Sungai Batanghari. Namun sayang, kondisinya kini terancam rusak akibat abrasi sungai. Dari catatan Balai Pelestarian Cagar Budaya BPCB Jambi, makam Raja Orang Kayo Hitam bersanding dengan makam istrinya yang bernama Puteri Mayang Mangurai serta makam kucing kesayangannya. Dibanding ukuran makam manusia saat ini, ukuran makam Orang Kayo Hitam memiliki ukuran besar yakni panjang 5,2 meter dan lebar 1,5 meter. Sedangkan, makam istrinya berukuran panjang 3,7 meter dan lebar 1,4 meter. Orang Kayo Hitam adalah Raja Melayu Jambi yang merupakan anak dari Datuk Paduko Berhalo yang mangkat pada abad ke-15. Orang Kayo Hitam memiliki saudara laki-laki bernama Orang Kayo Pingai. Semasa hidup, ia dikenal sebagai pangeran yang sakti sekaligus pemberani. Dari sejumlah cerita, Orang Kayo Hitam berani menentang pemberian upeti kepada Raja Mataram. Kala itu, kerajaan Jambi ada di bawah kekuasaan Mataram. Cerita paling terkenal adalah asal mula Keris Siginjai yang merupakan keris paling bersejarah di Jambi. Bermula dari keberanian Orang Kayo Hitam yang menentang Mataram. Atas saran para penasihatnya, Raja Mataram meminta seorang empu membuat keris khusus yang terbuat dari sembilan jenis besi dan disepuh menggunakan air 12 muara untuk membunuh Orang Kayo Hitam dari Jambi yang terkenal sakti. Mengetahui rencana sang Raja Mataram, Orang Kayo Hitam tak ciut nyali. Ia mencari sang empu pembuat keris hingga berujung keributan dan terbunuhlah sang empu. Mendengar sang empu terbunuh, raja Mataram akhirnya memberikan penawaran agar Orang Kayo Hitam bisa menikah dengan putri Raja Mataram bernama Puteri Mayang Mangurai. Singkat cerita, setelah menikah antara Kerajaan Mataram dan Jambi pun berdamai. Keris buatan sang empu diberikan kepada Orang Kayo Hitam. Saat prosesi pernikahan, oleh Orang Kayo Hitam, keris tersebut digunakan sebagai gonjai atau alat untuk menggulung rambut panjangnya. Dari kata gonjai itulah, muncul sebutan ginjei yang mendasari penyebutan nama Keris Siginjai. Nama keris ini juga menjadi lambang sekaligus tugu utama di Balai Kota Jambi yakni Tugu Keris Siginjai. 6. Makam Belanda atau KerkhofSitus makam Belanda atau Kerkhof di Kota Jambi. Foto Dok BPCB Jambi/B SantosoLokasinya berada di Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Makam Kerkhof ini merupakan bagian dari saksi sejarah ketika Belanda berkuasa di Jambi antara 1833 hingga 1945. Di samping makam orang Belanda dan keturunannya, terdapat juga makam tentara Jepang yang pernah menduduki Jambi. Berdasarkan sejumlah catatan, total ada 31 makam Belanda di situs bersejarah tersebut. Satu makam yang cukup terkenal adalah makam Anna Catharina Block. Ia adalah istri seorang misionaris Belanda. Anna tercatat meninggal dunia pada 24 November 1931 di Kabupaten Sarolangun karena sakit. Namun ia dimakamkan di Kota Jambi yang saat ini berjarak sekitar empat jam perjalanan darat dari Sarolangun. Pada 2013 lalu, Balai Pelestarian Cagar Budaya BPCB Jambi pernah menerima surat dari keluarga Anna di Amerika Serikat. Dari surat itu, Anna diketahui adalah seorang warga negara Amerika dan keluarganya masih ada saat surat itu dikirim. Oleh pihak BPCB surat tersebut dibalas yang menginformasikan keberadaan makam Anna yang kemudian dibalas kembali oleh keluarga Anna agar makam nenek moyangnya tersebut dipindahkan ke lokasi yang lebih aman agar tidak rusak. 7. Situs Candi Solok SipinSitus Candi Solok Sipin bisa dibilang sebagai situs percandian di Jambi yang sudah banyak mengalami kerusakan. Lokasinya juga terhimpit ramainya komplek perumahan warga. Foto Dok. BPCB Jambi/B SantosoLokasinya ada di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Legok, Kota Jambi. Situs ini berasal dari periode klasik Hindu-Budha. Sayangnya, di lokasi situs saat ini hanya tersisa puing-puing berupa pondasi batu bata bangunan candi. Di situs ini ditemukan juga sebuah arca Budha yang terbuat dari batu pasiran sand stone setinggi 1,72 meter yang digambarkan dalam posisi berdiri memakai jubah. Kemudian dua buah makara, lapik dan stupa. Baik arca dan makara sekarang tersimpan di Museum Negeri Jambi. Situs Candi Solok Sipin ditemukan oleh seorang Belanda yang pernah datang ke Jambi. Berdasarkan tulisan yang terdapat pada arca Budha tersebut, dapat diperkirakan arca berasal dari abad 8 Masehi. Sedangkan pada salah satu makara, terdapat tulisan angka tahun 1064 M. Namun, kondisi situs saat ini semakin terhimpit oleh pemukiman penduduk dan hanya beberapa bagian yang dapat diselamatkan. 8. Taman Makam Raja-RajaWali Kota Jambi, Sy Fasha saat berziarah ke komplek Taman Makam Raja-Raja Jambi. Foto Dok. Humas Pemkot Jambi/B SantosoDalam bahasa Melayu Jambi situs makam ini disebut Makam Rajo-Rajo. Lokasinya juga berada di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Legok, Kota Jambi. Makam Rajo-Rajo ini merupakan tempat pemakaman Sultan Mahmud Mahidin bersama istrinya R. Isah. Sultan Mahmud Mahidin memerintah Kesultanan Jambi antara 1821 hingga 1826. Di komplek pemakaman ini juga terdapat makam Raden Muhammad Tahir atau biasa disebut Raden Mattaher. Raden Mattaher dikenal sebagai salah satu pejuang yang melawan kolonial Belanda. Ia merupakan penerus perjuangan Sultan Thaha Syaifudin yang merupakan salah satu sultan ternama di Jambi. Nama Raden Mattaher disematkan sebagai nama rumah sakit terbesar di Jambi yakni RSUD Raden Mattaher. Sementara nama Sultan Thaha Syaifudin disematkan sebagai nama bandara yakni Bandara Sultan Thaha Jambi. Di situs Makam Rajo-Rajo ini juga terdapat sejumlah makam lain yang merupakan keluarga kerajaan. Nisan makam-makam terbuat dari kayu sungkai, berbentuk gada dan diukir pada permukaannya. Komplek makam dikelilingi pagar berupa dinding bata berukuran besar yang biasa terlihat pada bangunan candi. Namun saat ini hanya tersisa sebagian. Selain situs-situs bersejarah di atas. Masih banyak situs bersejarah lainnya yang menyebar di sejumlah wilayah di Jambi. Sebagian besar adalah berupa makam, tempat ibadah atau situs peninggalan masa lampau mulai dari masa kerajaan, kesultanan hingga peninggalan kolonial Belanda dan Jepang. Ada juga berbagai artefak atau temuan-temuan sejarah Jambi kuno hingga masa perjuangan yang kini tersimpan rapi di beberapa museum yang ada di Jambi. Saksikan video pilihan berikut iniSiswa madrasah aliyah di Jambi Minggu 17/12 malam ditemukan tewas bersimbah darah di Wisata Jam Gento.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. .
  • f9nc79nnk4.pages.dev/853
  • f9nc79nnk4.pages.dev/880
  • f9nc79nnk4.pages.dev/659
  • f9nc79nnk4.pages.dev/155
  • f9nc79nnk4.pages.dev/870
  • f9nc79nnk4.pages.dev/287
  • f9nc79nnk4.pages.dev/810
  • f9nc79nnk4.pages.dev/657
  • f9nc79nnk4.pages.dev/768
  • f9nc79nnk4.pages.dev/509
  • f9nc79nnk4.pages.dev/572
  • f9nc79nnk4.pages.dev/699
  • f9nc79nnk4.pages.dev/110
  • f9nc79nnk4.pages.dev/903
  • f9nc79nnk4.pages.dev/609
  • bogor jambi dan bengkulu merupakan kota yang berkembang dari pusat