Tahukah kamu? Serangan jantung mendadak dapat terjadi kepada siapapun. Tidak jarang manusia menyepelekan gejala-gejala dari serangan jantung dan menganggapnya seperti penyakit biasa seperti masuk angin’. Padahal serangan jantung telah menjadi kasus kematian nomor satu di dunia. Serangan jantung pun bisa terjadi pada level ringan hingga parah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2018 dikutip dari angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Baca Juga Dalam Sejarahnya Penderita Kusta Kerap Dikucilkan, Seseram Itukah Penyakit Ini? Penyebab serangan jantung Penyebab serangan jantung mendadak umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, begadang, makan makanan yang tidak sehat, dan kurangnya pergerakan tubuh seperti olahraga. Sebuah riset mengatakan kalau salah satu penyebab serangan jantung adalah penumpukan plak di arteri atherosclerosis yang mencegah darah sampai ke otot jantung. Tidak hanya itu, serangan jantung mendadak juga bisa terjadi dikarenakan adanya pembuluh darah atau gumpalan darah yang robek. Baca Junga Serangan Jantung Merenggut Nyawa, Cegah Sedini Mungkin Ciri serangan jantung yang umum terjadi Mengenali ciri serangan jantung sangatlah penting, karena kemungkinan seseorang untuk bertahan hidup akan lebih tinggi jika segera ditangani oleh tenaga medis. Beberapa orang yang mengalami serangan jantung pun pasti merasakan tanda-tandanya. Dilansir berikut ciri serangan jantung mendadak yang umum dan wajib kamu ketahui Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di tengah dadaNyeri menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher terasa tercekik atau rahang bawah rasa ngilu kadang penjalarannya ke lengan kanan atau bahkan kedua lenganSesak napasMual, muntah atau keringan dinginPusing atau pingsan Gejala serangan jantung pada pria Jika kamu pria, mungkin kamu sudah pernah mengalami gejalanya bahkan tanpa kamu sadari. Dilansir pria mengalami serangan jantung mendadak lebih awal dibanding wanita. Apalagi kalau kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau riwayat merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan faktor risiko lainnya. Maka peluang untuk mengalami serangan jantung sangatlah tinggi. Berikut adalah ciri serangan jantung mendadak pada pria Nyeri atau tekanan dada seperti ada yang menekan. Keluhan ini datang dan pergi atau tetap konstan dan intensSakit di bagian atas tubuh, seperti lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang, dan perutDetak jantung yang cepat dan tidak teraturMerasa tidak nyaman di perut seperti gangguan pencernaanNapas terasa pendek, yang bisa membuat kamu merasa tidak bisa mendapatkan cukup udara, bahkan disaat sedang beristirahatPusing dan merasa ingin pingsanKeringat dingin Gejala serangan jantung pada wanita Para ilmuwan menyadari jika ciri dan gejala serangan jantung pada wanita bisa sangat berbeda dengan pria. Gejala dan ciri serangan jantung mendadak pada wanita meliputi Kelelahan yang tidak biasa berlangsung selama beberapa hari bahkan bisa terjadi secara tiba-tibaMengalami gangguan tidurGelisahPusingSesak napasGangguan pencernaan atau sakit seperti penumpukan gas dalam perutSakit pada punggung bagian atas, bahu, dan tenggorokanSakit di bagian rahangAdanya tekanan dan rasa sakit di bagian tengah dada, dan menyebar ke lengan Benarkah mulut berbusa tanda serangan jantung? Mulut berbusa bisa terjadi karena banyak faktor, termasuk serangan jantung mendadak. Jadi, saat seseorang mengalami mulut berbusa, bisa saja disebabkan oleh penyakit lain. Kasus mulut berbusa yang mungkin terkait dengan serangan jantung adalah kasus overdosis obat. Orang dengan overdosis parah juga dapat mengalami serangan jantung dan edema paru PE. Kondisi ini di mana cairan bocor ke paru-paru, keduanya terkait dengan keluarnya buih dari mulut alias mulut berbusa. Ketika jantung dan paru-paru tidak bekerja dengan baik, cairan menumpuk di sekitar organ dan sel-sel kekurangan oksigen. Karbondioksida dan gas lainnya juga menumpuk di sekitar sel dan bercampur dengan cairan, membentuk lendir yang berbusa, berwarna merah muda atau darah. Lendir berbusa ini bisa keluar dari mulut terbuka seseorang secara tidak terkendali. Pertolongan pertama serangan jantung Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis yang sangat serius. Jadi, jangan ragu untuk cari pertolongan medis sesegera mungkin. Jika kamu mendapati seseorang mengalami serangan jantung, berikut pertolongan pertama yang bisa diberikan Mintalah orang tersebut duduk, istirahat, dan cobalah untuk tetap tenangKendorkan semua pakaian ketatTanyakan apakah orang tersebut mengonsumsi obat nyeri dada, seperti nitrogliserin, untuk kondisi jantung yang diketahui, dan bantu mereka meminumnyaKunyah dan telan aspirin, kecual ada alergi terhadap aspirin atau telah diberitahu oleh dokter untuk tidak pernah mengonsumsi aspirinJika rasa sakit tidak segera hilang dengan istirahat atau dalam 3 menit setelah minum obat, hubungi bantuan medis daruratJika orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak responsif, hubungi 911 atau nomor darurat setempat, kemudian mulai CPRJika bayi atau anak tidak sadarkan diri dan tidak responsif, lakukan CPR selama 1 menit, lalu hubungi 911 atau nomor darurat setempat Cara mencegah serangan jantung Untuk mencegah serangan jantung mendadak, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Melansir Medlineplus, berikut beberapa tips mencegah serangan jantung mendadak 1. Kontrol tekanan darah Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penting untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur, setidaknya setahun sekali untuk orang dewasa. Lakukan lebih sering jika kamu punya riwayat tekanan darah tinggi. Terapkan juga perubahan gaya hidup untuk mencegah atau mengontrol tekanan darah tinggi. 2. Jaga kadar kolesterol dan trigliserida normal Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan serangan jantung. Perubahan gaya hidup dan konsumsi obat-obatan jika diperlukan dapat menurunkan kolesterol. Trigliserida adalah jenis lemak lain di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, terutama pada wanita. 3. Jaga berat badan tetap ideal Mencegah serangan jantung juga harus memerhatikan berat badan. Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini sebagian besar karena mereka terkait dengan faktor risiko penyakit jantung lainnya, termasuk kadar kolesterol dan trigliserida, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Mengontrol berat badan dapat menurunkan risiko ini. 4. Pola makan sehat Untuk bisa mencegah serangan jantung mendadak, kamu harus mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan hindari makanan dengan kandungan tidak bernutrisi. Cobalah untuk membatasi konsumsi makanan mengandung lemak jenuh, makanan tinggi natrium, dan tambahan gula. Makan banyak buah segar, sayuran, dan biji-bijian. 5. Olahraga rutin Olahraga memiliki banyak manfaat, termasuk memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi. Ini juga dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Semua ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung. 6. Jangan merokok Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kamu berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung serta stroke. Jika kamu tidak merokok, bagus dan jangan pernah coba untuk memulai. Jika kamu merokok, berhenti merokok akan menurunkan risiko penyakit jantung. Kamu dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan bantuan dalam menemukan cara terbaik untuk berhenti. 7. Batasi konsumsi alkohol Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Ini juga menambah kalori ekstra, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. 8. Kelola stres Stres kerap dikaitkan dengan penyakit jantung dalam banyak hal. Stres bisa meningkatkan tekanan darah. Stres yang ekstrem juga bisa menjadi pemicu serangan jantung. Selain itu, beberapa cara umum untuk mengatasi stres, seperti makan berlebihan, banyak minum, dan merokok, berdampak buruk bagi jantung. Beberapa cara untuk membantu mengelola stres yang bisa kamu coba di antaranya olahraga, mendengarkan musik, fokus pada sesuatu yang tenang atau damai, dan bermeditasi. 9. Kelola diabetes Memiliki diabetes menggandakan risiko penyakit jantung diabetes. Itu karena seiring berjalannya waktu, gula darah tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung serta pembuluh darah kamu. Jadi, penting untuk menjalani tes diabetes, dan jika kamu mengidapnya, jaga agar tetap terkendali. 10. Pastikan kamu cukup tidur Jika kamu tidak cukup tidur, maka risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes meningkat. Ketiga hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. Pastikan kamu memiliki kebiasaan tidur yang baik . Jika kamu sering mengalami masalah tidur, hubungi penyedia layanan kesehatan. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!Pasalnya terdapat praktik di tengah masyarakat shalat ghaib, bagi jenazah yang hilang atau belum ditemukan. Jika ada orang yang meninggal, maka orang hidup yang mengetahuinya, akan terkena taklif hukum wajib kifai (kewajiban kolektif) untuk mengurus jenazahnya. Dan jenazahnya harus diurus dalam 4 aspek, yakni dimandikan, dikafani, disholati - Infeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 masih terus terjadi di berbagai negara di dunia. Lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini, di mana sekitar 500 ribu di antaranya dinyatakan pulih. Namun dari orang-orang yang telah dinyatakan pulih tersebut, terdapat beberapa kasus pasien sembuh dari Covid-19 kembali dinyatakan positif untuk kedua kalinya. Sehingga kondisi itu memunculkan pertanyaan, apakah seseorang yang telah terinfeksi dan sembuh dapat kembali terkena virus?Baca juga Gejala Baru Virus Corona, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Langkah Pencegahan? Tidak ada jaminan Melansir Independent, disebutkan walaupun tingkat pemulihan termasuk tinggi, bukan berarti mereka yang telah terinfeksi virus corona menjadi tak berisiko. Hal ini dikarenakan, para ahli percaya bahwa terinfeksi virus ini sekali, bukan berarti seseorang tidak dapat sakit lagi. Kondisi tersebut yang perlu diketahui mengenai kekebalan virus corona dan penularan virus lebih dari satu kali. Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, Li QinGyuan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi tidak jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung. "Namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata Li. Sementara saat ini pada anak-anak diyakini bahwa virus memunculkan perkembangan, setidaknya kekebalan jangka pendek. "Tidak ada yang tahu pasti, tetapi kebanyakan anak-anak kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19," ujar Asisten Profesor Pediatri di University of Texas Medical School di Houston Dr Peter Jung. Jung menambahkan, namun seperti halnya flu dapat bermutasi, demikian juga Covid-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan infeksi kembali. Baca juga Ini 10 Daerah yang Tetapkan PSBB karena Virus Corona Memiliki kekebalan Seorang dokter penyakit menular di Penn Medicine dan direktur medis Penn Global Medicine Dr Stephen Gluckman menyampaikan bahwa nampaknya pasien yang memiliki penyakit yang disebabkan virus corona baru, mengembangkan kekebalan pada sebagian besar individu seperti yang terlihat pada kasus virus corona lainnya. “Virus corona bukanlah hal baru, mereka sudah ada sejak lama, dan banyak spesies bukan hanya manusia mendapatkannya," jelasnya. Meskipun tak memiliki cukup data untuk mengatakan bahwa seseorang yang telah terinfeksi virus akan kebal, namun menurutnya kemungkinan besar orang akan memiliki kekebalan terhadap Covid-19 setelah pernah berarti, orang yang pada awalnya pulih dari Covid-19, lebih cenderung kambuh daripada terinfeksi kembali dengan virus. Menurut sebuah penelitian, orang dengan infeksi ringan dapat dites positif terkena virus melalui penyeka tenggorokan selama berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu setelah penyakitnya. Tapi bukan berarti tidak mungkin tertular penyakit lagi, terutama pada mereka yang immunocompromised atau mempunyai kekebalan yang terganggu. Baca juga Pasien Tertua di Brasil, Wanita 97 Tahun Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 Perlu penelitian lanjut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC menjelaskan, respons kekebalan terhadap Covid-19 belum dipahami. "Pasien dengan infeksi MERS-CoV tidak mungkin terinfeksi kembali tidak lama setelah mereka pulih, tetapi belum diketahui apakah perlindungan kekebalan yang serupa akan diamati untuk pasien dengan Covid-19," tulis CDC. Sebelummya seperti dikabarkan The Guardian, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Sir Patrick Vallance dan Kepala Penasihat Medis Boris Johnson meyakinkan masyarakat bahwa mereka yang pernah terkena virus akan mengembangkan kekebalan dan jarang mendapatkan penyakit menular lagi. Nmaun pertanyaan muncul, setelah otoritas Jepang menyampaikan bahwa seorang wanita yang pernah terinfeksi dan dinyatakan terbebas dari virus, telah dilakukan tes ulang dan hasilnya kembali positif. Seorang ahli virologi di Universitas Leeds Prof Mark Harris menjelaskan, infeksi ulang dalam kasus ini tidak mungkin, namun terdapat beberapa bukti dalam literatur ilmiah untuk infeksi virus corona hewan yang terus-menerus, terutama pada kelelawar. Saat disinggung apakah kasus yang terjadi di Jepang berarti kekebalan tidak lagi dapat dicapai, dia menjawab bahwa beberapa orang memang bisa terinfeksi penyakit menular untuk kedua kalinya, tapi ini jarang terjadi. Prof Whitty menyampaikan bahwa dengan suatu penyakit, bahkan jika tidak ada kekebalan jangka panjang, biasanya terdapat kekebalan jangka pendek. Baca juga Ingin Mudik Saat Wabah Corona? Simak Daftar Aturan dari Kemenhub untuk Pemudik Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical Scholl mengaku belum mengetahui mengenai infeksi ulang ini, karena belum memiliki tes antibodi untuk infeksi. "Namun, sangat mungkin, berdasarkan infeksi virus lain bahwa begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak akan mendapatkannya lagi. Akan selalu ada pengecualian aneh, tapi itu tentu saja harapan yang masuk akal," kata dia. Sementara itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah mungkin bagi seseorang terinfeksi ulang dengan virus corona baru. Para ahli merekomendasikan, orang-orang yang telah terinfeksi mengikuti langkah-langkah kebersihan yang disarankan, termasuk menjauhi orang yang sakit, sering mencuci tangan, dan mematuhi aturan batuk dan bersin. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. (Makna ayat ini) yaitu: Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang berputus asa". [1] KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN BERTAKWA KEPADA ALLAH TA'ALA EMMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang23 Juni 2022 0721Jawabannya adalah B. Sesuai dengan UU yang telah ditetapkan, pecandu cukup umur dan orangtua/wali pecandu belum cukup umur wajib melaporkan diri/dilaporkan keluarganya pada pejabat/lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan UU Narkotika Pasal 88. Upaya lain yang dapat dilakukan saat mendapati seseorang yang terkena psikotropika adalah dengan meminta orang sekitar untuk mengantarkannya ke rumah sakit khusus agar segera mendapatkan pertolongan serta diberikan terapi penghentian psikotropika. Oleh karena itu, jawabannya adalah akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Tahap1: Kamu ingin lari dari kenyataan www. kamarmu yang sedikit terkena sinar matahari entah kenapa terasa sesak. Kamu mulai mengusap mata yang sepertinya sudah mulai sembab. Hari sudah pagi, tapi kamu bahkan tidak ingat apakah semalam tertidur atau hanya dihabiskan untuk menangis.
- Seseorang yang terkena Covid-19 biasanya menunjukkan beberapa gejala, seperti batuk, demam, dan sesak napas. Namun, ada banyak orang juga yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, tetapi ia tidak memiliki gejala sama dari hal ini, ketika seseorang pernah terinfeksi Covid-19, haruskan ia mendapatkan vaksinasi? Seorang yang pernah terinfeksi Covid-19, tetap harus melakukan vaksinasi. Melansir dari Mayo Clinic, seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 memang sudah mendapatkan kekebalan dan perlindungan alami dari virus penyebab tidak jelas berapa lama perlindungan ini akan berlangsung. Baca juga Kenali Penyebab Penyakit Jamur Hitam yang Mengintai Pasca-Covid-19 Oleh karena infeksi ulang dapat terjadi dan dapat menyebabkan komplikasi parah, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 direkomendasikan untuk tetap mendapatkan vaksin Covid-19. Menurut Cleveland Clinic, bagi seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan mengalami long Covid-19, mendapatkan vaksin merupakan sesuatu yang penting. Pemberian vaksin kepada orang yang mengalami long Covid-19 dapat membantu pemulihan pasien. Lalu kapan seharusnya seseorang mendapatkan vaksin setelah terinfeksi virus corona baru? .